"Menikah itu bukan lomba lari, yang ada definisi siapa cepat, siapa lelet larinya. Menikah itu juga bukan lomba makan kerupuk, yang menang adalah yang paling cepat ngabisin kerupuk, lantas semua orang berseru hore.
Menikah itu adalah misteri Tuhan. Jadi tidak ada istilah terlambat menikah. Pun tidak ada juga istilah pernikahan dini. Selalu yakini, jika Tuhan sudah menentukan, maka akan tiba momen terbaiknya, di waktu paling pas, tempat paling tepat. Abaikan saja orang-orang yang memang cerewet mulutnya bilang "gadis tua, bujang lapuk", atau nyinyir bilang, "kecil-kecil kok sudah menikah".
Tere Liye
Sering ditanya, "Kapan nyusul?" | "Kapan ngundang?" | "Kapan nikah?" | Kalo jawaban kamu sering, berarti kita senasib. *toss =))
Sebenernya aku itu agak cuek lah kalo ditanya beginian, gak terlalu diambil pusing apalagi dimasukkan ke hati. Biasa aja. Karena menurutku tiap orang punya jalan hidup yang gak pernah sama, aku sama temen-temenku kan gak mungkin semuanya menikah di usia yang sama persis, ya kan?
Semuanya udah ada skenario masing-masing lah dari Allah, kembali ke kitanya gimana nyikapin tentang waktu yang tepat, di mana episode "Penantian Sang Putri Terjawab Sudah" akan dimainkan. Hahaha *apasiiihhh
Yah, kadang sih mereka itu nanyain hal yang sebenernya gak butuh jawaban. Dasar aja itu lisan gak ada bahasan yang lebih penting, yang bisa dibahas. Jadinya gituh deh. Makanya gak usah diambil pusing. Buat yang udah nikah juga, plis deh jangan suka ngebully para jomblo ini terus-terusan. Kena batunya nanti loh. #ehh #KokJadiEsmosi :D
Aku sih ngeliatnya itu sebagai bentuk perhatian aja, anggaplah begitu! Jujur kadang suka mikir, apa aku ini udah siap yah kalo nanti beneran akan menikah. Apa nanti gak akan jadi istri yang nyebelin, yah aku sadar diri saja aku ini suka rempong soalnya. *ups :p
Bener sih, menikah itu gak sesimple yang dibayangkan. Gak juga sesulit yang dikhawatirkan. Bukan sesuatu yang bisa dicoba-coba juga, karena penasaran atau karena banyaknya tuntutan untuk menyegerakan.
Pernikahan itu sebuah perjanjian yang berat, yang langit pun ikut bergetar saat akad itu terucapkan. Disaksikan oleh para penduduk langit, juga Allah Yang Maha Berkuasa. Maka bukan perkara remeh temeh loh.
Wajar saja jika banyak orang yang masih harus berpikir panjang untuk memutuskan menikah. Menikah juga tidak hanya tentang kapan, tapi juga dengan siapa. Yah, siapa orangnya, masa iya karena ingin segera menikah, lantas asal comot orang buat jadi pasangan, gak gitu donk yah.
Aku pikir ketika seseorang belum menikah, sebuah persoalan yang mungkin agak membebaninya adalah "Kapan menikah?". Sedangkan untuk orang yang sudah menikah, akan banyak persoalan yang menanti dalam hidupnya. Tentang keperluan rumah tangga, masa depan anak-anak, ini lah itu lah. Pasti lebih kompleks lagi. Maka nikmati saja ketika masih single mah, nanti kalo kamu udah nikah bakalan jauh lebih complicated jadinya. *dudududu
Lagian yah, kita kan gak tau apa yang menjadi alasan seseorang, yang mungkin menurut kita sudah layak untuk menikah tapi tetap memilih sendiri. Mungkin saja ada alasan keluarga, yang dia tidak boleh melangkahi saudaranya yang belum menikah mungkin. *BukanCurcol*
Atau memang belom waktunya dia buat menikah, menurut Allah. Yah kek kata temenku, mau ikhtiar sampe guling-guling dari Bogor ke Makassar juga kalo belom waktunya, ya masih harus disuruh bersabar. Atau mau pake lompat kodok ke Palembang juga tep gak akan bisa, kalo belom waktunya.
Gak usah suka maksain orang lain harus sama dengan kita loh. Aku yakin kok, dalam hati tiap insan itu ada keinginan untuk bersegera melabuhkan hati pada seseorang. Tapi, mungkin bukan sekarang, bukan di waktu ini. Akan ada waktu di mana dia akan menemui takdirNya sendiri, di waktu yang tepat, yang sering kita bilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar