Maka dari itu, aku memilih bersamamu. Karena mungkin menjalani hidup yang keras tanpamu di sisi, takkan kurasa bahagianya. Maka, temanilah aku. Kita buat hidup yang keras ini menjadi lebih indah, dengan tawa dan duka kita, bersama.
Aku tau, kita tak berjalan dengan beralaskan permadani yang lembut, tak juga beratapkan payung yang nyaman, atau berhiaskan dan bertabur bunga-bunga.
Kita menjalani hidup yang sama dengan yang lain, kadang ada kerikil yang menggores luka, ada duri yang menyayat sakit. Tapi, kau harus ingat, ada juga hujan yang mendamaikan, terbit pelangi setelah guyurannya hilang. Juga ada bintang-bintang di langit malam kita yang pekat, bukankah itu juga harus kau perhitungkan.
Kelak, ada banyak hal yang kan kita lihat, hadapi dan lewati. Maka, genggam aku dengan erat. Jangan lepaskan tangan, karena kau adalah kekuatanku, kawan.
Menjelang tahun ke-7 hijrahku,
terima kasih masih mengenggam erat tanganku.
Aku mencintaimu, karena Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar