A: "Seperti apa orangnya? Kau menyukainya?"
B: "Seperti seseorang, yang kehadirannya tak pernah kubayangkan. Menyukainya? Hmmm, entahlah."
A: "Maksudnya, kau akan menikah dengan seseorang yang kau pun tak tau apa kah kau menyukainya atau tidak? Kok bisa?"
B: "Jika kau anggap suka adalah dengan memerahnya wajahku saat namanya terdengar, aku tidak seperti itu. Jika kau anggap suka adalah saat aku melihat dirinya ataupun mendengar suaranya jantungku berdebar dengan kencangnya, aku juga tidak merasakan itu. Lalu jika kau anggap suka adalah saat aku menjadi sangat bahagia ketika membayangkan tentang semua hal indah di masa depan, itupun tidak ada sepertinya."
A: "Hah? Jadi, kau benar-benar tidak menyukainya??"
B: "Aku pernah merasakan itu semua, perasaan seperti yang kau pikirkan tentang apa itu suka. Pernah, dengan seseorang, dan itu bukan dia. Seseorang yang sempat membuat hidupku seakan berhenti, karena kepergiannya. Seseorang yang kuanggap segalanya bagiku, namun aku hanya seorang yang biasa saja untuknya. Seseorang yang memenuhi semua isi kepalaku, lalu pergi membawa separuh hatiku. Dan meninggalkan separuhnya lagi dengan luka-luka yang tak mudah sembuh."
A: "....."
B: "Yah, aku tau perasaan seperti itu. Hatiku pernah jatuh, pada seseorang yang membuat lidahku keluh untuk berkata-kata saat dia menyapaku. Pada seseorang yang kupikir akan membuat hidupku jauh lebih berwarna. Pada seseorang yang membuat aku lupa, bahwasanya berharap pada makhluk hanya akan membawa kekecewaan pada hatiku.
Dan sekarang aku tak ingin merasakan itu lagi sebelum semuanya menjadi terang. Aku akan kelelahan kembali nantinya, untuk menata semua agar menjadi kembali membaik, jika ternyata dia bukan lah juga seseorang yang ditakdirkanNya. Maka akan kubawa biasa-biasa saja hatiku ini, meski ia adalah seseorang yang memintaku dengan baik-baik pada orang tuaku. Karena jodoh itu sangat misterius, kawan." :)
A: *senyum
Itu adalah sepotong obrolan lama antara aku dan seorang teman, yang kemarin kudapati kabarnya telah mempunyai seorang putri cantik yang imut. Cinta, kurasa akan tumbuh dengan sendirinya. Meski tak kau rasakan di awal kau memulai sebuah ikatan, ikatan yang suci. Cinta, akan berkembang dengan baik jika diberi pupuk yang baik dengan kadar yang cukup.
Kau hanya perlu melangkah, untuk bisa memulai berjalan. Selangkah demi selangkah, kelak kan kau dapati ada banyak jejak-jejak langkahmu tertinggal di belakang. Tanpa kau sadari, kau telah berjalan jauh, jauh meninggalkan masa lalu, kenangan atau apa pun namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar