Selasa, 28 Agustus 2012

Telat

Aku: "Ibu, Assalammu'alaykum? Pa kabar buk? Ini Desi, SMA 16, masih inget dak buk?"
Ibu Sosiologi: "Ooo, iya, ibu inget. Hmmm, ini Desi yang sering telat itu kan?" *kemudianhening

Masa' sih ibu cantik itu cuma inget kalo aku ini adalah siswa yang sering telat doank, emang gak ada apa sesuatu yang laen yang bisa diinget, mengingat aku pernah;
  1. Jadi juara kelas loh, *BenerinBrosJilbab
  2. Aku juga sering nyumbang tulisan di majalah sekolah, *PadahalMahAtensiDoank
  3. Aku juga anak baik-baik, *NamanyaJugaAnak-Anak
  4. Aku juga, juga, juga siswa yang paling membantu pembangunan sekolah.

Pembangunan sekolah?
Kok bisa?
Emang si Aci ini anak kontaktor gitu?
Ayahnya pengusaha, jadi banyak ngasih sumbangan.

BUKAN!!!

Di sekolahku itu ada slogan,
"Barangsiapa yang terlambat datang ke sekolah tanpa alasan yang syar'i, maka diwajibkan untuk membawa kerikil, batu bata, pasir, atau semen."

Dan, aku adalah siswa yang pernah membawa semua bahan-bahan bangunan yang dijadikan sebagai sanksi atas keterlambantanku itu. Sekali telat, hanya disuruh piket WC. Dua kali telat, bawa kerikil sebanyak satu kantong asoi 2 KG. Tiga kali telat, bawa batu bata, aku lupa berapa. Empat kali telat, bawa pasir, semen.

Dan jika namamu betah ada di buku piket, maka kamu pasti pernah membawa semuanya itu. Ya, sampe-sampe aku lupa berapa banyak yang uda aku sumbangkan untuk sekolah, saking seringnya telat ke sekolah.

Sekolahku itu unik, kata temen-temen sih, yang sekolah di sana itu adalah anak orang kaya. Tanya kenapa?
Karena di sana kagak ada angkutan umum, paling-paling becak, dan harganya itu mahal loh. Kebanyakan siswanya bawa motor sendiri, atau dianter sama kakak/bapaknya.

Dan sebagai ibu yang perhatian, ibuku mencarikanku langganan becak, berdua bareng temenku, Lesi.
Nah, kita ini emang pasangan paling sempurna. Saling menutupi kekurangan.
Kalo aku on time, Lesi pasti telat.
Kalo Lesi on time, akunya yang telat.
Kalo kita berdua lagi pada on time, mamang becaknya yang telat. *hadeeeeeh

Itulah salah satu penyebab terbesar keterlambatan kami, biasanya, kalo ada yang jadi penyebab dateng telat, selama perjalanan di becak, kita pada diem-dieman doank. Tapi, itu gak bertahan lama. Paling cuma sampe jam istirahat doank, pulangnya kita akrab lagi. Namanya juga ababil. =))

Kata orang-orang sih, ada 2 hal yang bisa membuat orang-orang mudah mengingatmu;
  1. Jadi anak yang baik-baik, manis dan memiliki prestasi tak terlupakan.
  2. Jadi anak yang nakal, biang ribut, suka telat, agak telmi, juga sering berantem.
Dan, aku sedih kalo ternyata guru-guru hanya mengingatku sebagai Desi si tukang telat, kan mirisss!
Hikzzz *nangis di bawah Jembatan Ampera


1 komentar: