Ngeliat Dwi Sagita komen di salah satu status tetangga, aku ikutan
komen, karena komennya menarik untuk dikomentari balik. =)) Padahal yang
punya status adalah seorang trainer, dan merupakan sesepuh di kampus kami dulu,
dulu? Mentang uda tamat, merdekaaa.
Khawatir bakal nyampah di sana, akhirnya *
sepertinya belum berakhir kami
terpaksa harus pergi. Daripada nanti komenan kami semua dibuat
as spam sama yang punya akun, kabuuuuur adalah hal terbaik.
Tapi, perjuangan tiga rempong ini belum berakhir. Aku dengan berbaik hati membuatkan lapak di statusku, dengan resiko yang cukup besar tentunya *
gaya. Siapa tau setelah ngeliat status dengan komen-komen aneh plus bahasa yang tak bisa ditranslate, banyak friend yang tiba-tiba meng-unfriend si Aci Tankguh.
Entahlah, meski tiap hari ketemu. Di dumay, sMs, telpon, bahkan tatap muka kami gak pernah kehabisan bahan pembicaraan. Ada aja hal-hal yang dikepoin, walaupun yang dikepoin itu penyebab terbesar buat jadi galau. Aaaah, hidup emang punya kita bertiga deh. Yang laen sewa lapak, =))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar