Senin, 29 Oktober 2012

Tentang Perasaan



"Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati diracuni harapan baik, 
padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan."  


"Kau tahu, Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. 
Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira,
tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan."


"Perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, 
dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit. Kehilangan selera makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu. Dia bisa membuat hatimu berubah cerah dalam sekejab padahal dunia sedang mendung. Dan dikejap berikutnya mengubah harimu jadi muram padahal dunia sedang terang benderang."


"Biarkan semua mengalir bagai Sungai Kapuas. Maka kita lihat, apakah aliran perasaan itu akan semakin membesar hingga tiba di muara atau habis menguap di tengah perjalanan.


— Tere Liye (Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah) 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar