Senin, 15 Oktober 2012

Dewasa Itu


"Kita sekarang makin dewasa yah Ci, beda dengan beberapa tahun yang lalu."
-Kiki-

Dewasa? Kalau bawa-bawa usia sih, usiaku emang dah masuk kategori dewasa, udah mo 24 tahun loh. Temen-temenku malah dah ada yang berkeluarga, gak usah jauh-jauh deh, istri kakakku itu seusia denganku. Dia udah punya Danish. Jadi, udah bisa dibilang dewasa kan. :)

Tapi yah, kadang orang-orang di sekeliling gak nyadar akan hal itu. Di rumah contohnya, aku masih dianggap anak bungsu yang manja, adek terkecil yang belom tau apa-apa. Pernah kakakku bilang, ah nanti deh ngomongin nikah, kamu tuh masih kecil. Kecil? Halooo, jadi kakak nikah sama anak kecil gitu, mb-ku maksudnya. Dia lupa kali aku nih seusia sama istrinya, :(

Dewasa itu bisa mengambil keputusan yang tepat, bisa memikirkan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi, tau bagaimana memposisikan diri saat berada dalam suatu keadaan tertentu, juga bisa mulai menerima perbedaan-perbedaan yang ada, pun mencoba memahami bahwa tidak semua orang memiliki pola pikir dan cara pandang yang sama dengan kita terhadap sesuatu.

Aku bertipe darah A, yang kadang sulit untuk menerima orang-orang yang 'keluar' dari jalur seharusnya. Mungkin karena aku orang yang penurut dan cenderung kaku. Jadi, kalo ada yang agak melenceng, itu kadang ngebuat aku suka agak gimana gitu. Padahal kan gak semua orang yang pikirannya cetek kek aku.

Masih inget banget, beberapa tahun yang lalu. Kalo ada temen atau kakak tingkat yang menikah, pertanyaan rempong yang pertama kali ditanyakan adalah, suaminya ikhwan yah mb? Atau kalo ada yang menikah dengan orang dari luar kota, akan ditanyakan, kenal dari mana mb?

Ckckckck! Itu gak sopan loh, beneran. Walaupun mungkin orang yang ditanya gak kenapa-napa, tapi tetep ajah gak boleh nanya rempong kek gitu. Kan gak semua orang mempunyai jalan hidup yang slalu sama dengan yang lain, ada banyak orang yang skenario hidupnya jauuuuh lebih sulit diprediksi. Takdir dari-Nya untuk setiap orang itu berbeda-beda, tidak mungkin semuanya sama. Pahami itu yah?! :)

Tapi, makin ke sini, makin banyak melihat juga mendengar dari pengalaman orang-orang terdekat, aku makin banyak belajar. Bahwa hidup tak sesimple cerita yang selama ini aku ketahui. Ada banyak hal yang kadang berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan ataupun rencanakan. Jadi, penerimaan itu akan menjadi sesuatu yang harus kita miliki.

Penerimaan akan takdir-Nya yang unpredictable. Penerimaan akan banyaknya hal yang tak sesuai dengan beberapa sketsa yang pernah tergambarkan di benak kita. Pun penerimaan akan adanya perbedaan-perbedaan yang bermunculan dalam perjalanan kita.

Kita harus bersikap dewasa untuk mengatasi masalah-masalah yang hadir, berusaha memilih dan mengambil keputusan terbaik yang tidak akan menyakiti ataupun merugikan siapapun, tidak bergantung kepada seseorang karena sejatinya tiap kita bertanggung jawab untuk diri kita sendiri, juga memilih teman bicara terbaik yang bisa memberikan kita masukan terbaik pula, karena tidak semua kata-kata orang harus didengarkan loh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar