Sabtu, 10 November 2012

Memaknai Kenangan


"Bagaimana cara melupakan kenangan?"

"Kalau kau tidak ingin amnesia, sebaiknya lupakan lah keinginan untuk melupakan kenangan. Kau tahu, kenangan serupa bunga-bunga yang terus bermekaran dalam ingatan. Terkadang waktu adalah pupuk yang baik, terkadang waktu juga adalah hama yang mengikisnya. Namun, sejalan dengan itu. Tidak lah bijak untuk mengilangkan kenangan. Karena kenangan yang berarti untukmu, tidak akan pernah pergi. Beberapa kenangan bahkan tetap tinggal, karena ia tahu, sangat tahu, bahwa ada seseorang yang mengajarkan kehidupan untukmu di dalamnya. Selamat memaknai kenangan. Tersenyum lah, karena ingatanmu selalu mampu mengajarkan sesuatu." [Tia Setiawati Priatna]



Kenangan atau ingatan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, setiap kejadian yang pernah terlewati akan menjadi kepingan-kepingan kenangan yang membersamai perjalanan kita. Ada banyak ingatan ataupun kenangan yang tercipta, ada yang manis, getir, pun ada yang biasa-biasa saja. Ada yang slalu ingin diingat, dibiarkan saja atau bahkan dilupakan.

Agaknya cukup bijak jika kita menjadikan masa lalu layaknya kaca spion, masa lalu bukanlah sesuatu yang harus selalu kita tatap, namun sesekali saja kita lihat, tidak juga harus dilupakan pun slalu dikenang, namun ditengok saja sesekali, agar kita dapat belajar dari kesalahan dan tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.

Kita harusnya belajar dari masa lalu yang kini menjadi kepingan kenangan itu, karena ia mengajarkan banyak hal kepada kita. Ia adalah guru terbaik, yang untuk mendapatkan ilmu darinya terkadang kita harus membayar mahal untuk itu. Selamat memaknai kenangan, :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar