“Kapan ngundang?”
Kalimat tanya itu seolah jadi kata-kata pemanis pembicaraan yang sering dilontarkan oleh lawan bicara. Entahlah apa yang ada dalam benaknya, hanya kalimat iseng kah? Atau memang penasaran?
Dan akan ku jawab, tunggu tanggal takdir-Nya sajalah. Insyah Allah nanti akan diundang.
“Emang dah punya calonnya?
“Uda donk, tapi masih disimpen sama Allah, dirahasiakan tentang siapa dia, di mana dia tinggal, berapa usianya, juga apa pekerjaannya.”
‘dia’ masih terlalu asing bagiku, hingga tuk membayangkan seperti apa dirinya saja aku tak berani. Bukannya takut berharap, aku hanya meyakini, ‘dia’ yang kan datang nantinya adalah ‘dia’ yang terbaik untukku menurut-Nya. Meskipun sketsa tentangnya tak dapat kugambarkan dalam benakku, tapi aku yakin, jika kelak Allah izinkan aku berjumpa dengannya, hatiku dengan sendirinya akan merasakan ‘klik’ atas izin dari-Nya tentunya...
Ditulis dalam rangka
"1 Minggu Menulis Bersama"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar