“Mumpung masih gadis!”
Kalimat pamungkas yang sering dilontarkan saat melakukan beragam aktifitas aneh bin unik, misal: Naek motor bertiga, makan ice cream di pinggir jalan, liburan bareng temen ke luar kota, de el el deh…
Karena secara tidak langsung pengalaman orang-orang di sekitar jadi cerminan, bagaimana kehidupan setelah mereka tidak sendiri lagi, ada banyak hal yang secara otomatis akan berubah. Yang dulunya bisa pulang sesuka hati, jalan ke mana kaki melangkah, bermain tanpa mengenal waktu. Sekarang, semuanya harus ada izin, bahkan meskipun mendapat izin, tetap saja hati kadang tidak tenang. Begitu kata temen-temenku yang dah pada nikah…
Tapi, meski tak sebebas merpati. Mereka mengatakan kehidupan setelah pernikahan jadi suatu kebahagiaan yang tak terbayangkan ketika mereka masih sendiri dulu, semuanya ada sensasi tersendiri, saat menunggu suami pulang kerja, makan berdua di rumah mini yang masih mengontrak, menantikan kehadiran sang buah hati, merancang masa depan yang gemilang bersama pasangan hidup, dan banyak hal menarik lainnya…
Aku pernah mengatakan kepada seorang kakak tingkatku,
“Hidup haruslah bahagia, gak harus menikah dulu baru merasakan kebahagiaan, menikmati masa-masa masih sendiri pun haruslah dengan kebahagiaan. Bukan dengan keluh dan kesah, karena semua hal yang kita alami takkan pernah sama nikmatnya…”
So, buat yang masih menanti-nanti sang pujaan hati *jiyaaaah…
Berbahagialah kawan, kelak kau akan merindukan masa-masa mu saat ini. Tertawa riang bersama sahabatmu, melakukan hal-hal unik bersama mereka, mengukir cinta-Nya dalam dekapan ukhuwah yang indah.
Isilah masa-masa keemasan ini dengan perbaikan dan kebaikan, karena dengan begitu waktu yang berlalu takkan jadi pematik untuk menggerutu pada kehidupan ini…
Ditulis dalam rangka
"1 Minggu Menulis Bersama"
aci tankguh
{14 Juli 2011, 9.45 am}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar