Ana punya cerita pendek ni, bahkan sangat pendek mungkiiin…
Ini kisah nyata yang dialami oleh seorang teman dekat yang menurut ana merupakan akhwat unik, kami biasa menyebutnya dengan istilah akhwat bertampang Shoutul Harokah dan berhati Seismic (hehe, bingung kan???)
Cerita ini berawal dari siang yang cukup terik, akhwat ini dan beberapa temannya menjenguk seseorang di RS. Selepas menjenguk, si akhwat berjalan dengan santainya menuju parkiran, sesampainya di sana ia tak lagi mendapati helm yang dia gunakan ketika berangkat dari rumah. Si akhwat bertanya ke tukang parkir, ternyata tidak ada yang melihat ke mana perginya si helm (malangnya si helm itu, harus dibawa kabur oleh penjahat, ckckck).
Akhirnya si akhwat dengan hati yang agak sedikit sedih memutuskan untuk pulang (kasian sangad, T_T)
Di perjalanan pulang, tidak jauh dari RS tersebut. Si akhwat melihat helm yang sangat mirip dengan helm-nya yang hilang, dengan kecepatan penuh si akhwat mengejar pengendara motor itu sembari membunyikan klakson. Dan meminta pengendara motor tersebut untuk berhenti, akhirnya pengendara motor itu menghentikan laju kendaraannya…
Pengendara motor : Ada apa ya? *dia bertanya dengan tampang bingung sambil membuka helm-nya*
Akhwat: Maaf, boleh liat helm-nya? Helm aku hilang di RS… *dengan tampang memelas*
Pengendara motor: Saya memang dari sekitaran RS untuk sholat, tapi ndak masuk ke RS-nya… *dengan wajah yang meyakinkan*
Akhwat: Tapi, boleh kan aku liat dulu helm-nya… *tidak percaya dengan kata-kata pengendara motor tersebut, dasar akhwat!!*
Pengendara motor: Afwan ukhti, ini beneran helm ana. Tafadhol jika mau diperiksa… *sambil tersenyum*
-Akhwat itu pun langsung mengecek helm tersebut, dan…
>>> TARRAAAA…!!!
Akhwat: Ya, ternyata bukan helm ana. Cuma mirip saja, afwan jiddan ya??! *maluuuu sangad, ternyata orang yang sedari tadi dianggap ‘penjahat helm’ adalah seorang IKHWAN, mau taruh di mana ni muka, (>_<)*
Si akhwat pun pergi meninggalkan ikhwan yang cuma tersenyum saja melihat tingkahnya, akhwat.. akhwat.. ada-ada saja tingkahmu wat...
Pelajaran yang dipetik oleh si akhwat tersebut:
1. Lebih menjaga keamanan barang-barang miliknya. *sejak kejadian itu, si akhwat jarang sekali meninggalkan helm-nya, sampe ke Base Camp pun helmnya ndak dilepas. Kalopun harus ditinggal pastilah diamankan terlebih dahulu, saluuuuutt*
2. Lebih berhati-hati ketika berhadapan dengan orang yang belum dikenal. *sapa tau ikhwan lagi, malu kan.. hehe*
3. Selesai…
*ada kata-kata yang diedit terlebih dahulu sebelum diterbitkan, maklum percakapan yang sebenarnya menggunakan Bahasa yang sangad indah, yaitu Bahasa Palembang, dikhawatirkan banyak yang tak mengerti karena terlalu indah*
Catatan kecil: Akhwat ini sempat bertemu kembali dengan ikhwan tersebut ketika mengikuti Aksi Solidaritas Palestine, si akhwat cuma tersenyum *terpaksa* pas si ikhwan melihat ke arahnya dengan wajah sedang mengingat-ingat… Hehe…
>> Untuk si Akhwat, afwan deh ana posting cerita anti tanpa permisi… Tenang saja, kerahasiaan nama tetap terjamin…
Peace...