…Ukhuwah Berkaki (Episode: Pencarian si Magnum)…
Magnum, apaan sih??? Itu loh, ice cream yang lagi naek daun. Di mana-mana pada ngebahas si dia, *loh*.. Sampe-sampe, temenku juga kena syndrome Magnum. ckckckck…
Gimana gak, hampir tiap kali dia bête, pasti dah nyebut minta dibeliin Magnum itu. Padahal kan, harganya muahaaaal, untuk tataran ice cream. Hufffh…
Sedikit bercerita tentang uniknya dunia kami (Aci, Dwi & Kiky)…
Belakangan ini kami lagi akrab-akrabnya, entahlah, tiap abiz ‘berantem’ biasanya kami jadi lebih akrab. Ya seperti saat ini, padahal sebelumnya kami sempat ‘perang dingin’ cukup lama loh. Tapi, karna ada pihak yang mau mengalah (untuk menang), akhirnya perang tersebut berhasil dihentikan. *halah*
Secara, jiwa remaja dan kekanak-kanakan masih cukup melekat di diri kami. Jadinya, kebiasaan yang pada umumnya dimiliki anak remaja itu masih ada di diri kami, *mereka* maksudnya, bukan aku Bayangin aja, uda pada mau lulus kuliah, masih aja doyan ngambek-ngambek-an, kalo mo ke mana-mana slalu berkelompok (biasanya sih ber-6, tapi karna yang 3-nya dah pada lulus , tinggal lah kami bertiga yang masih betah ‘bermain-main’ dengan menyandang status MAHASISWA SEMESTER AKHIR, )dan juga kami masih suka menghayal & melakukan hal-hal konyol yang gak masuk akal (untuk kalangan akhwat seumuran kami pada umumnya)…
Sebuah Kisah…
Jum’at malam, selesai dari syuro’ di kampus. Aku dan kedua sobat ge je-ku itu siap-siap untuk pulang, kali ini gak ‘boti’ loh, aku dan Dwi bawa motor masing-masing. Seperti biasa, aku & Dwi nganter Kiky dulu ke rumahnya…
Di tengah perjalanan, tiba-tiba motor si Dwi berhenti di depan sebuah mini market gak jauh dari rumah Kiky.
Aku pun menghentikan si Mici tepat di belakang Dwi, sembari membuka helm & bertanya “Ngapo Wik??”
Dengan wajah yang sumringah, dia menjawab “Magnum, beli Magnum nyoook?!!”
Hah?? Aku dan Kiky cuma bengong, gimana gak bengong, orang dah malem gini (19.30). Masa’ iya makan ice cream, di jalan pula’. Halloooo, apa kata dunia???
Akhirnya kami ke mini market itu, dengan wajah yang cukup terpaksa, tapi tetep senyum. Karena dah mupeng ngeliat box ice cream dengan cover Magnum itu…
Di liat-liat ke dalam box itu, terus nanya ke abang yang jaga, “Magnumnyo ado??”
“Habis mba!!”, si abang membuat pembeli kecewa, huuuuhuhuuu..
Perjuangan belum berakhir, kami mencari ke beberapa mini market terdekat.
Hasilnya???? Taraaaaaaaa >> MAGNUM HABIS!!!
Dan parahnya si Dwi minta balik ke mini market yang pertama kali kami datangi, untuk beli ice cream yang lain, muter balik daaaaahhh. Ckckck…
Dan, jatuhlah pilihan pada sebuah ice cream kotak dengan 3 rasa buah, belinya hasil patungan bertiga. 6ribu satu orang, oalaaah…
Mengingat waktu yang semakin malam, kami memutuskan untuk makan ice cream di teras mini market itu. Dan tentunya, mengabadikan moment tersebut dalam sebuah album jeprat-jepret ge je…
Sumpah dah, kalo diinget-inget, malu jidaaaaannn. Gimana kalo ketemu adik binaanku, atau gak ketemu temen-temenku di sana, mau taruh di mana mukaku??? Kaya gembel aja, makan dipinggir jalan, sekotak bagi tiga lagiiii. Hadoooh, akhwat macam apa kami ini????
---selesai---
Ini hanya sebuah cerita, yang mungkin gak penting bagi kalian. Tapiii, ini adalah sebuah kenangan indah bagi kami, yang gak akan bisa terulang kembali. Meski bisa, pasti ada rasa yang berbeda di sana. Bukan bermaksud untuk slalu berperan sebagai remaja, hanya ingin memanfaatkan masa-masa ini sebaik mungkin. Karena, mungkin saja kami tidak bisa sebebas ini lagi nantinya. Akan ada batas-batasan yang tak bisa diacuhkan begitu saja…